Share

Bab 82

"Sedang apa kamu, Veti?" tanya Felliska sambil memasuki dapur.

Veti menoleh sekilas. "Sedang membuat air perasan ginseng."

"Untuk apa kamu minum perasan ginseng?"

"Ini untuk Tuan Davin." Sedetik kemudian Veti merutuki dirinya sendiri yang keceplosan. Bagaimana kalau nanti Felliska mengetahui atau mencurigai mereka?

"Aku sendiri tidak tahu kalau Davin menyukai perasan ginseng. Lebih baik aku yang melanjutkannya saja. Kamu yang memantau dan mengajariku," pinta Felliska.

Dengan berat hati, Veti membalas, "Baiklah, Nona."

Mereka pun membuat air perasan ginseng bersama-sama sambil mengobrol ringan. Tentu saja Felliska yang mencari topik atau memulai obrolan. Veti sungguh tersiksa dengan semua ini.

Sejujurnya ia memiliki rasa benci kepada Felliska karena bagaimanapun mereka menyukai orang yang sama. Veti ingin sekali menyingkirkan Felliska dari kehidupan Davin.

"Sudah selesai, biar aku yang memberikannya ke Davin," ucap Felliska.

Veti mengepalkan tangannya. "Ingin sekali aku mendorong wanit
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status