Share

Sang Junjungan Pelindung Adi

Berbeda dengan Adi, dia dengan tenang terus mengendarai truknya, padahal mengerti kalau tadi ada rombongan begal mengikuti laju kendaraannya.

"Aaah ... kenapa gagalkan rencana kalian.  Aku jadi tidak dapat tumbal malam ini." Adi tersenyum sinis menatap ke arah spion melihat rombongan begal menghentikan niatnya.

Tanpa pikir panjang Adi melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi berharap sebelum Isya sampai tempat tujuan. Namun, harapan Adi pupus. Jalan yang akan dilaluinya terhalang bebatuan longsor akibat terjadi gempa kecil sehingga jalur memutar alternatifnya. Untuk menghilangkan rasa lelah serta bosan, Adi pun mampir di sebuah warung di pinggiran jalan. Kopi pahit disesap dengan nikmat diiringi asap rokok terkepul dari bibirnya. Adi merasa sedikit lepas beban.

"Mas, arep ngendi?" tegur  wanita pemilik warung dengan nada manja. Adi yang sedikit mengerti bahasa daerah karena bergaul dengan Mas Gondo, menjawab dengan singka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status