Share

Bab 42

Suara azan terdengar begitu merdu dan syahdu. Meskipun membuat terbuai, tetapi kesadarannya langsung terbangun. Intan memaksa matanya untuk terbuka, berlahan ia mulai mendapatkan kesadaran sepenuhnya.

Intan menyentuh lengan Zaki, “mas, ayo bangun.”

Tak lama pria itu juga ikut terbangun. Intan segera bangkit dari tempat tidur dengan berlahan, setelah itu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sudah menjadi kewajibannya untuk melakukan, meskipun belum merasa enakkan tapi Intan tetap melakukannya.

Kali ini mereka melakukan salat sendiri-sendiri, Intan lebih dulu selesai tanpa menunggu suaminya. Dalam doa ia bisa menyampaikan keluh kesahnya pada sang pencipta, sedikit ia mulai merasa lebih tenang.

Zaki yang melihat istrinya lebih dulu selesai, dan pergi keluar dari kamar. Pria itu merasa kehilangan.

Tak ada lagi istrinya yang akan menunggunya dengan senyum manis untuk salat berjamaah berdua. Tak ada lagi senyum manis yang selalu merekah dikala ia mengecup kening sang istri saat sel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status