Share

Bab 23.B

Perempuan itu terlihat semakin ketakutan dan gelagapan.

"Siapa sih maksud kamu ini, Zara?!" tanya Tante Miranda sambil menyembunyikan kegugupannya.

Aku menyeringai sambil menatapnya. "Masa sih udah lupa?"

Kini, tatapanku beralih pada ayah. "Aku harap Ayah akan sadar setelah tahu kebiadaban perempuan ini, dan aku harap Ayah mau menceraikan dia!"

Nenek masih menangis terisak begitu pula dengan Om Burhan yang terlihat sesak karena bersedih sambil mengusap wajahnya berkali-kali.

"Damar, bawa pergi perempuan ini! Lihat saja kalau kamu ga menceraikan dia Ibu ga mau melihat mukamu lagi!" tegas nenek disertai isakan.

"Zara, Nenek mau bicara." Perempuan tua itu menarik lenganku masuk ke dalam.

"Sana pergi!" tegasku sambil mendelik lalu masuk ke dalam.

"Kamu ... kamu tahu rahasia sebesar itu dari siapa? dan kenapa Nenek ga tahu selama ini?" tanya wanita tua itu dengan berurai air mata.

Kupandangi langit-langit rumah nenek yang mulai kusam, miris memang ia memiliki anak yang kaya tetapi hidupnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status