Share

Bab 26.B

"Udah deh berisik!" cetusku dengan tegas.

Semua orang masih menangis di ruang tamu, hanya Tiara yang mengeluarkan suara dengan cara menangis dan bicara tak jelas.

"Kasihan sekali Dina, udah diselingkuhi diracun pula." Nenek terisak, wajahnya ditutup kerudung dengan tubuh berguncang.

"Andai waktu bisa diulang, mungkin aku akan jadi lelaki setia dan ga akan mau kenal Miranda." Om Burhan menangis tersedu-sedu.

"Aku juga udah bodoh, kenapa malah terpikat sama perempuan itu," ujar ayah sambil mengacak kepalanya.

"Baru sadar 'kan sekarang kalau perempuan itu ga bener, coba aja Ayah melek dari kemarin," gerutuku sambil mendelik.

"Sekarang minta maaf sama Bunda, Ayah tuh udah keterlaluan tahu ga."

Hatiku puas memarahinya, apalagi melihat Tiara yang masih terisak, tak terbayang bagaimana nasibnya ke depan, haruskah kuusir dia dari rumah ini? atau menjadikannya babu saja di sini?

"Sudahlah, Ra, yang penting sekarang kejahatan Miranda udah pada tahu, kita kantor polisi yuk jemput Ima sama Asih,"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status