Share

Bab 24.B

"Ada mobil Zara," ucapku sambil menatap mobil berwarna putih terparkir di halaman.

Aku membuka kamar nomor tiga, benar saja putriku sudah tertidur pulas di sana, menatap wajahnya timbul rasa iba, ia selalu meminta agar aku dan Mas Damar kembali bersama, nyatanya hal itu tak pernah jadi nyata.

"Ima, Asih, kalian tidur di kamar ini ya." Aku menunjuk kamar nomor dua.

Entah mengapa malam ini aku ingin sekali tidur dengan Zara, wajahnya yang tirus dan hidung mancung mengingatkanku pada sosok Mas Damar, bukan karena cinta melainkan teringat janji-janjinya ketika kami masih susah.

"Kalau Ayah udah banyak uang kita bertiga akan jalan-jalan ke luar negri, Zara mau apapun beli aja jangan banyak mikir."

"Bunda juga bisa shoping sepuasnya, jadi kalau nyuci seminggu sekali masih ada ganti."

"Nanti kita pindah ke rumah besar berlantai dua, biar Zara bisa main dengan leluasa."

"Satu lagi, Yah, beli mobil ya Zara pengen jalan-jalan pake mobil, bosen pake motor mogok terus."

Lalu pada saat itu kami se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status