Share

Terbawa Perasaan

"Jika nanti kamu mau pulang, kamu harus memberitahu aku. Pokoknya harus aku yang mengantarkan kamu."

Rania mendongakkan kepalanya. "Mana mungkin, Raf? "Bagaimana jika Cindy tahu? Dia pasti akan marah."

Rafka mengusap lembut kepala Rania. "Aku tidak peduli, Ran. Bahkan jika perlu dia tidak hanya marah. Tetapi juga membatalkan pesananku dengannya."

"Kamu yakin?" Rania memastikan.

"Apa aku perlu membelah dadaku untukmu?" Rafka terkekeh pelan. Entah apa yang akan terjadi di kemudian hari, ia tak ingin terlalu merisaukannya. Yang terpenting malam ini dirinya bersama dengan Rania.

Rania segera memukuli dada Rafka. "Tidak lucu, Rafka."

Rafka mendekap tubuh Rania kembali. "Aku senang kamu datang ke sini. Kamu tidak takut kena marah Mama lagi?" ejek Rafka sengaja.

"Biarkan saja, Raf. Nanti lama-kelamaan Tante Rosita pasti bisa menerimaku kembali."

"Kamu sangat percaya diri, Sayang?" Rafka masih mengeratkan pelukannya.

Rania tidak mempedulikan ucapan Rafka. Mungkin saat ini ia kalah, te
Rich Mama

Damai nggak tuh? 😆

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status