Share

Bab 25

"Kamu kenapa?" tanya Azka. Sungguh sikap Zia yang tiba-tiba ketus itu kini memenuhi isi otaknya.

Zia tak menjawab pertanyaan Azka, ia justru memilih untuk meninggalkan ruang makan setelah makan malamnya selesai.

Melihat Zia yang hanya diam saja, Azka tambah bingung. Sebenarnya ada apa dengan Zia? Atau mungkin, ia punya salah dengan istri sirinya itu?

Azka mengikuti Zia yang kini berjalan ke arah kamar. Namun, saat di depan kamar, dan Azka hendak ikut masuk, pintu kamar segera Zia tutup, dan kunci.

"Zia, buka pintunya, saya ingin bicara," ucap Azka.

Masih berdiri di dekat pintu, Zia hanya memutar bola matanya. Ia masih dongkol dengan Azka.

Tak mendapatkan respon apa-apa dari Zia, Azka pun menghela napas berat. Ia berbalik, lalu melangkah menuju sofa.

Dua jam berlalu, dan kini sudah tengah malam, Zia masih belum bisa memejamkan mata. Ia memang tidak bisa tidur jika perutnya kekenyangan. Rasa kesalnya pada Azka tadi, sengaja ia luapkan pada makanan, sehingga tadi Zia memesan nasi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
dhini ridhuan
lanjutannya donk kak
goodnovel comment avatar
Dian Ibrahim
mknya jujur donk pak Azka mo smpe kpn nyakitin Zia...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status