Share

Bicara Berdua

Aku mencari nomor Viola lalu menghubunginya, namun hanya suara operator yang menjawab. Ponselnya nggak aktif.

"Zio! Makan dulu yuk!" Suara Ayang bersama ketukan pintu mengisi pendengaranku.

"Iya, Yang, bentar lagi."

"Sekarang kenapa? Papa udah nunggu, bentar lagi mau ke resort."

By the way, orang tuaku memiliki beberapa resort dan hotel di Bali. Dulu saat aku kecil, Papa mengajak Ayang pulang ke Indonesia setelah bertahun-tahun tinggal di USA. Mereka memutuskan menetap di Bali ketimbang di Jakarta atau Semarang, kota kelahiran Ayang. Dari sanalah usaha orang tuaku bermula yang syukurnya bertahan hingga saat ini.

Aku akhirnya keluar dari kamar lalu mengikuti langkah Ayang ke ruang makan. Di sana Papa dan Rhiannon sudah menunggu.

"Lemes banget? Capek banget kayaknya abis ngurus si manja," sindir Rhiannon saat aku duduk di sebelahnya.

"Rhiii ...," Ayang melirik Rhiannon penuh peringatan.

Rhiannon mencibir. "Jangan dibelain deh, Yang. Yang aku bilang kan fakta. Baru kali ini ada orang ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Endah Setyawati
umpetin aja terus zio.. mo alesan apa lagi sih??
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status