Share

Hamil

VIOLA

Seluruh persendianku bagai terlepas dari tempatnya. Sementara pikiranku bercabang tak menentu bersama wajah Kenzio yang menari-nari di depan mata.

Aku baru saja bisa bernapas setelah penderitaan panjang yang nyaris tiada akhir. Namun kenapa aku kembali diuji dengan kenyataan pahit ini?

Apa aku nggak boleh bahagia sedikit saja?

Apa dosa yang telah kulakukan sehingga cobaan hidup ini tiada henti menimpaku?

"Viola! Lo masih lama?"

Ketukan di pintu kamar mandi membuyarkan segalanya. Wajah Kenzio, pelukan hangatnya di tubuhku, ciumannya di bibirku, segalanya.

"Viola!" Suara Widi kembali terdengar lantaran nggak kuberi jawaban.

"Iya bentar." Aku menyahut.

Kutatap wajahku di kaca sebelum keluar dari kamar mandi, hanya untuk meyakinkan bahwa segala kekusutan ini tidak tergambar di sana. Setelahnya kubuka pintu dan memasang tampang biasa.

"La, lo dicariin Ben tuh."

Aku mengangguk lalu masuk ke kamar untuk meletakkan testpack yang kugenggam erat-erat di tangan.

Kuhela napas sedalam mungki
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status