Share

Am I Dreaming?

VIOLA

Setelah melalui observasi dan kondisiku dinyatakan stabil, aku dipindahkan ke ruang rawat biasa. Ada Ben, Widi dan Hani yang saat ini menemaniku.

"Dia kok nggak ada miripnya sama lo ya, La?" tanya Widi setelah sedari tadi begitu konsentrasi memandangi putri kecilku yang berada di dalam box bayi. Box itu berada tepat di sebelah tempat tidurku.

"Jangan-jangan dia mirip bapaknya kali ya," celetuk Hani menimpali.

"Bukan!" sahutku cepat. "Dia memang nggak mirip siapa-siapa. Nggak semua anak harus mirip sama orang tuanya."

"Iya deh."

Keduanya mungkin menyadari kalau aku nggak suka anak bapak ini disebut-sebut.

"Ben, temen lo tadi mana?" Widi mengalihkan topik obrolan demi menghindari suasana canggung.

"Udah pergi."

"Temen siapa?" Aku ikut bertanya pada Ben.

"Temen dari Jakarta. Kebetulan dia lagi di sini. Tadi aku lagi sama dia waktu Hani menelfon. Terus aku ajak dia ke sini sekalian.

"Oh."

"Katanya dia titip salam buat kamu, semoga sehat terus."

"Amin ... makasih."

"Tadi dia juga se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status