Share

Patah Hati

VIOLA

“Nah, itu Kei sama Zio pulang,” kata Tante Zeline sambil memandang ke arah pintu.

Aku ikut memalingkan wajah ke arah yang sama. Dan …

Sosok itu berdiri tepat di hadapanku sambil menggendong Lakeizia. Sosok yang nggak ingin kuingat-ingat lagi walau sejujurnya dia selalu berputar-putar di dalam pikiranku. Dia satu-satunya orang yang terakhir yang ingin kutemui kalaupun aku harus bertemu dengannya.

“Kenapa pada bengong?” tegur Tante Zeline menyaksikanku dan ‘orang itu’ saling memandang dengan tubuh membatu. “Viola, itu Kenzio, anak Tante, selama ini dia tinggal di Jakarta. Dia itu kerja sebagai pengacara di sana. Bisa dibilang dia workaholic sampai nggak punya waktu buat diri sendiri saking sibuknya.”

Iya, Tante, iya, saya tahu itu. Saya tahu semua tentang anak Tante yang hebat itu.

Setelah puas memberi tahu mengenai anaknya padaku, Tante Zeline gantian mengenalkan jati diriku pada putra yang dibanggakannya itu.

“Zio, kenapa masih berdiri di sana? Kenalin dulu, ini Viola, bundanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status