Share

Bicara Berdua

VIOLA

Entah semerah apa mukaku saat ini. Ucapan itu disampaikan dengan ringan tetapi sangat menyentil.

Belum aku merespon, Kenzio sudah kembali mencecarku.

"Kamu tahu aku sangat menyukai rambut panjang dan hitammu itu, Vio. Tapi kamu sengaja mengubahnya untuk melupakan aku dan semua kenangan tentang kita. Kamu pergi tanpa kata, tanpa bicara dan menghilangkan jejak biar aku nggak bisa mencari kamu. Bertahun-tahun ini aku menderita. Aku mencari kamu ke mana-mana sampai nyaris gila. Kamu nggak akan ngerti gimana rasanya nggak bisa tidur bermalam-malam. Sekalinya bisa memejamkan mata harus kebangun karena mimpi buruk. Tapi mimpi burukku itu nggak ada apa-apnya ketimbang mengetahui kenyataan bahwa kamu nggak ada lagi di sisiku, Vio."

Ucapan yang disampaikan dengan panjang lebar itu memang membuatku termangu untuk beberapa saat. Namun kemudian realita menyadarkanku. Jangan lupakan profesinya. Dia seorang pengacara yang begitu lihai bersilat lidah. Jadi lip service baginya ada hal yang sudah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status