Share

43. Gimana hasilnya?

"Iiihh enggak deh, Pak, terima kasih," tolak Ustad Yunus dengan gelengan cepat, dia juga meringis geli.

Kalau pun Ustad Yunus kekurangan uang, tapi dia tak akan mau menjual bulu kemaluannya. Karena menurutnya, itu sesuatu yang pribadi dan tidak perlu dipakai orang lain. Apalagi untuk aksesoris dimata.

"Kenapa enggak, Nus? Kan lumayan duitnya." Tora terlihat kecewa dengan tanggapan pria itu. Tapi sebisa mungkin dia mencoba merayunya kembali.

"Bukan masalah duitnya, Pak. Tapi bulu itu 'kan bisa dikatakan dengan aset. Bapak kira-kira aja ... masa iya, bulu bawah dipakai dimata? Mana mata perempuan lagi."

Setahu Ustad Yunus, yang kerap kali memakai bulu mata palsu adalah kaum hawa. Jadi dia bisa menebak seperti itu.

"Ya memangnya kenapa kalau dipakai dimata, Nus? Lagian kalau pun nggak dijual ... bulu itu kalau sudah panjang pasti dicukur. Kan sama saja seperti dibuang, tapi ini bedanya jadi duit. Jadi lebih bermanfaat."

"Ya mending dibuang aja sekalian, Pak," jawab Ustad Yunus yang tampa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status