Share

Bab. 29

"Aahh... tapi Mas masih punya hutang lho sama aku," Yumna mencebikkan bibirnya dengan ekspresi kecewa.

"Hutang apa? Memangnya kapan saya pinjam uangmu, Dek?" tanya Ustad Yunus dengan rasa heran.

"Bukan hutang uang. Tapi hutang di ranjang, Mas."

"Masih pagi, Dek. Udah ngomong ranjang aja kamu ini." Ustad Yunus tertawa kecil, tapi kedua pipinya sudah merona karena malu.

"Ih serius, Mas!" rengek Yumna yang segera bergelayut manja di dada suaminya, sambil mengelus-elus dada bidangnya. "Pokoknya nanti, Mas gantian yang servise aku. Aku juga mau dong dipuasin sama Mas Boy," tambahnya sambil mencium pipi kanan Ustad Yunus dengan penuh naffsu.

Wajah pria itu semakin memerah, segera dia menarik Yumna untuk menjauh. Bukan maksudnya tidak suka diperlakukan seperti itu, hanya saja dia merasa malu karena kondisinya sekarang berada di tempat umum.

"Memangnya selama ini kamu nggak puas, ya, Dek, sama saya? Bukannya selama ini kamu yang sering keluar lebih dulu? Setiap kali kita bercinta?"

"Bukan ngg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status