Share

Bab. 32

'Jadi selama ini Nona Naya masih mengharapkan Om Yunus? Tapi kenapa sikapnya aneh? Kenapa dia menganggapku sebagai Om Yunus? Aneh ... perasaan wajahku nggak mirip dengan Om Yunus deh,' batin Sandi dengan penuh kebingungan.

Tiba-tiba, Naya merasakan sakit yang hebat di kepalanya dan dengan cepat menjerit sambil memegang kepalanya. "Aaadduuhhh ... kepalaku sakit, Baaannngg!!"

Tubuhnya mulai tidak terkendali dan Sandi khawatir dia akan jatuh. Tanpa ragu, Sandi segera mengangkat tubuh Naya.

Bunda Noni terkejut melihat kejadian tersebut. "Ya Allah, Naya!" serunya. "Bawa Naya ke kamarnya, San! Cepat!" perintahnya kepada Sandi.

Sandi heran dan bertanya, "Kenapa ke kamar, Bu? Kenapa nggak langsung dibawa ke rumah sakit saja?" Namun, dia tetap mengikuti langkah Bunda Noni yang sudah berjalan menuju anak tangga.

"Aku akan menelepon pihak rumah sakitnya dulu, San. Karena sepertinya Naya sudah kabur."

"Kabur??" Sandi mengerutkan dahi. "Ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status