Share

Kehilangan

Aryadi merasa mati rasa.

Rasanya, jika ada yang menikamnya dengan pisau saat ini, ia tidak akan bisa merasakan apa-apa.

Sejujurnya, ia akan lebih memilih seseorang untuk menikamnya, daripada merasa hampa seperti ini.

Aryadi tidak tahu bagaimana ia bisa melalui hari itu dengan tenang dan menyelesaikan prosesi pemakaman Alyasha tanpa banyak masalah. Ia seolah-olah bukan dirinya ketika berinteraksi dengan orang-orang yang melayat. Aryadi tidak banyak menunjukkan ekspresi di depan mereka.

Ia merasa hari itu berlalu dengan agak kabur. Ia tidak ingat sebagian besar jalannya prosesi pemakaman itu.

Namun, ia jelas ingat wajah Alyasha. Wajah sang istri terlihat damai seolah-olah ia tengah tertidur. Hanya saja, Alyasha tidak pernah terlihat sepucat itu. Luka lecet dan lebam mewarnai wajahnya. Luka-luka yang tidak akan bisa sembuh lagi.

Aryadi mendudukkan diri di tepi ranjang di kamar utama. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan seper

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status