Share

Berhati-hati

Shafira membaringkan tubuhnya di ranjang. Batin dan pikirannya jauh dari kata tenang. Ia sendiri tidak merasa telah meminum ramuan penggugur kandungan. Berarti tak salah lagi, ada seseorang yang berniat untuk membunuh janinnya.

Wanita itu kembali mengingat-ingat minuman apa saja yang telah diminumnya kemarin, tetapi nihil. Ia tidak mengingat meminum minuman apa pun, selain air putih biasa dan teh yang dibuat sang ibu mertua.

"Jangan-jangan ...."

Shafira menggeleng singkat. Mencoba mengenyahkan semua pikiran negatif dari otaknya. Walaupun hatinya membenarkan, tetapi wanita itu tak ingin terus-menerus larut dalam pemikiran buruk tentang ibu mertuanya.

"Bagaimana kalau hal itu terus berlanjut? Bagaimana kalau sang ibu mertua terus-menerus menjalankan aksinya untuk mengugurkan janin yang dikandungnya?" Tak dapat dipungkiri, pertanyaan itu kembali hadir memenuhi benaknya.

Shafira beristigfar, tak seharusnya ia menduga-duga seperti itu. Jika pun benar, tugasnya cukup berhati-hati agar sem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status