Share

103). Damar dan Raina

***

"Udah tenang, sekarang?"

Aludra mendongak—menatap wajah Arka yang sedikit berada di atasnya. Setelah berhasil menetralisirkan rasa panik yang melanda, dia akhirnya kembali berbaring bersama Arka dan tentunya di dalam pelukan pria itu.

"Udah," jawabnya. "Tapi masih deg-degan dikit. Takut juga."

"Enggak usah takut, ada aku," kata Arka. "Meskipun aku enggak bisa jalan, kalau ada apa-apa aku pasti lindungin kamu."

Untuk beberapa detik, Aludra memandang Arka tanpa berkedip sedikit pun. Meskipun, kondisinya sudah lebih baik daripada kemarin, pria itu masih terlihat sedikit pucat.

"Makasih ya, Mas. Maaf juga selama jadi istri kamu, aku selalu ngerepoti," ungkap Aludra.

"Enggak usah ngomong gitu," ujar Arka sambil mengusap pucuk kepala Aludra dengan tangan kanannya yang dibalut infus. Setelah itu dia melirik jam dinding yang ternyata baru menunjukkan pukul sembilan lebih. "Sekarang tidur lagi. Pelukannya jangan dilepas kaya tadi supaya enggak mimpi buruk."

"Iya, Mas."

Aludra memajukkan po
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
di serahin satpam kan
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
oh Raina ketauan damar ya
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
selayang itu arka ma rara
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status