Share

61). Berdamai

***

"Lu, udah beli obat sama buburnya?"

Amanda yang sedang menonton televisi lantas menoleh ketika Aludra datang diikuti Rania dari belakang, sambil menenteng dua kresek putih di tangan kanan dan kirinya.

"Udah Ma," jawab Aludra. "Mas Arka masih di kamar?"

"Masih, pusing katanya," jawab Amanda.

"Oh ya udah, Lulu mau tuangin dulu buburnya ke mangkok," kata Aludra.

"Mau mama bantu?"

"Enggak usah, Ma. Lulu bisa kok," jawab Aludra. Setelah itu dia bergegas ke dapur diikuti Rania yang sepertinya akan mulai memasak makanan untuk makan malam nanti, karena memang jam sudah menunjukkan pukul setengah empat sore.

"Ma, Lulu mau ke Mas Arka dulu," kata Aludra saat dia kembali dari dapur sambil membawa nampan berisi mangkok bubur dan segelas air putih juga kresek kecil berisi obat.

Menjaga keseimbangan, Aludra berjalan dengan sangat hati-hati.

"Iya, suruh abisin buburnya ya," kata Amanda.

"Iya Ma," jawab Aludra.

"Oh ya, Lu. Mama enggak bisa nginep malam ini karena papa juga katanya sedikit enggak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Hamid Ahmad
aludra damai ma arka Rania kepanasan rukutah sama biarbgk kepanasan
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
ya ampun kayak gak ada kerjaan aja itu pembokat
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
nah gitu baikan kan seneng yang baca
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status