Share

62). Bukan Menantu Idaman

***

"Buka mulutnya."

Arka menatap ragu Aludra yang kini memegang beberapa pil di telapak tangannya. Selesai menghabiskan satu mangkuk bubur, tentu saja tugas Arka sekarang adalah; minum obat sebelum beristirahat dengan tidur, agar obat yang dia minum bekerja.

"Aku bisa sendiri," kata Arka—berniat meraih beberapa obat tersebut dari tangan Aludra. Namun, sebelum dia berhasil menggapai obat tersebut, Aludra lebih dulu menjauhkan tangannya dari jangkauan Arka.

"Aku yang suapin," kata Aludra.

"Aku bisa sendiri, Lu," ucap Arka.

"Ish." Jurus andalan, Aludra merengut dan tentu saja Arka pasrah jika sudah seperti itu.

"Ya udah ... aaaa." Arka membuka mulutnya lebar-lebar dan dengan segera Aludra memasukkan obat di tangannya ke dalam mulut Arka disusul segelas air yang dia pegang di tangan kanan.

"Minumnya."

Tak susah meminum obat, hanya dalam hitungan detik beberapa jenis pil yang terdiri dari paracetamol juga vitamin tersebut masuk ke dalam perut Arka.

"Pintar," puji Aludra.

"Iyalah, aku buka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Hamid Ahmad
Rania sengaja manasin2 biar aludra terpojok jahat banget kamu Rania tunggu karmamu
goodnovel comment avatar
Hamid Ahmad
sakit hati kali aludranya dasar pembantu jahat kapan ya pingin di pecat
goodnovel comment avatar
Hamid Ahmad
si Rania pingin tak jambak rambutnya jahat banget kamu GK bisa goda arka di ambil celah ambil hati amanda dan jelikin aludra
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status