Share

Kabar dari Roy

“Kamu mau masakin Kak Ferdi?” tanyaku tak percaya.

“Ya, ayolah Ri. Aku mau pe-de-ke-te dengan dokter muda itu. Jangan sampai kedahuluan orang lain datang memikatnya. Apalagi kamu, jangan sampai aku kalah saing dengan janda beranak satu.”

Sari tertawa menepul pundakku. Miris, di saat seperti ini dia bisa bercanda. Bukan masalah saingan denganku yang tidak level jika dibandingkan dengan banyak gadis di luar sana. Tapi bagaimana jika Ferdi punya calon istri yang sebentar lagi akan dipinang. Aku tidak ingin Sari patah hati.

Kutanggapi perkataan Sari sebagai candaan. Selama ini dia tidak pernah merasa aku adalah saingan yang perlu diperhitungkan untuk mendapatkan calon suami. Dengan statusku yang janda beranak satu pasti sudah kalah saing sebelum maju duluan. Lagian aku tidak memikirkan untuk mencari papa baru untuk Andini saat ini. Aku hanya ingin hidup tenang berdua dengan anakku.

“Mbak Riana, Andini susah tidur. Panggil-panggil papanya.”

Andini yang sejak tadi bersama dengan Siti ti
Quora_youtixs

update, yang komenta sampai di sini ada GA

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status