Share

Rencana Ferdi

“Silakan masuk, Dokter Ferdi,” sapaku dengan gelar lelaki itu secara lengkap.

Kami duduk di ruang tamu dengan perasaan senang. Akhirnya aku terbebas dari pantauan keluarga Alvian. Rencana kedepan belum kutentukan saat ini. yang terpenting adalah pergi sejauh mungkin mumpung ada kesempatan. Dengan kedatangan Ferdi ke rumh membuktikan jika dia serius untuk membantuku keluar dari masalah yang selama ini menjeratku.

“Kalian ngobrol dulu, aku mau lihat Andini di dalam,” kataku beranjak ke kamar Andini.

Bocah yang masih balita itu terlihat tersenyum dengan memainkan boneka pemberian Ferdi beberapa waktu lalu. Banyak boneka yang dikirimkan oleh Roy setelah dia keluar dari rumah sakit. Sesak jika mengingat sikap Alvian yang seolah tak perduli dengan anak sendiri. Di mana pikiran lelaki itu sebenarnya, masih mau jadi boneka mamanya sendiri.

Beberapa waktu berlalu, Ferdi sudah menentukan jadwal keberangkatan kami ke Kalimantan. Berulangkali Sari mengingatkan aku supaya memberi kabar kepada A
Quora_youtixs

update, kasih komentar biar otornya semangat yaaa

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status