Share

Simpati Riana

Mendapat informasi dari sopir yang mengantar Alvian, aku segera bergegas keluar dari apartement. Awalnya Sari tidak mengijinkan, tapi naluriku berkata Alvian butuh diriku di sampingnya.

“Ri, aku tidak bisa menemani kamu. Hati-hati kalau mantan mertua kamu di sana. Apalagi Si Dewi itu, aku sebel dengan dia yang tidak mengakui pertemanan kalian.”

“Pasti, aku hanya ingin lihat, Tuan Alvian medapat penanganan medis yang tepat. Dia pingsan gara-gara aku menyuruhnya mencari Andini.”

“Wajar, dia bapaknya. Kamu jangan berpikir kalau Tuan Alvian tidak butuh Andini. Anak kamu kunci dari harta Nyonya Yeni. Buruan pergi,” usir Sari dengan isyarat tangan.

Tidak kupikirkan apa yang sudah dikatakan Sari soal harta Yeni. Bagiku sekarang keselamatan Alvian lebih penting dari semuanya. Entah mengapa jantungku berdebar kencang mendengar Alvian dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Malam semakin pekat, meski ada rasa takut perempuan kelayaban di jalan hanya demi melihat ayah anaknya. Aku nekat dengan meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status