Share

Jangan Pergi!

“Silahkan duduk!” seru wanita itu.

Anjani pun kembali duduk dan diikuti oleh wanita tersebut. Setelah mereka duduk berhadapan, Zivaa menatap Anjani yang terlihat gugup.

“Kau boleh memanggilku, Ibu ...”

Seulas senyum tak biasa membuat bulu tengkuk Anjani berdiri. Lidahnya mendadak kelu. Tenggorokannya kian tercekat. Matanya tak henti memperhatikan wanita yang tampak awet muda di hadapannya. Sungguh tidak main-main, penampilannya bak seorang diva. Penampilan elegan dengan wajah tegas. Anjani menelan saliva saat melihat dua pria berjas hitam menjaga ibu mertuanya dari kejauhan.

“Kau suka makan apa?” tawar wanita itu sembari membolak-balikkan buku menu.

“Hmmm … apa saja, Nyo—eh Bu.”

Terdengar tawa tipis dari wanita itu. Anjani lantas memandang Zivaa dengan penuh kekhawatiran. Ia takut sikapnya salah di mata sang ibu.

“Kau tak perlu gugup—aku hanya ingin makan malam bersama menantuku.”

Semakin wanita itu melontarkan ucapannya, semakin Anjani tak bisa menahan rasa gugup.

Zivaa memes
ekaphrp

Mimpi buruk kayanya nih. Semangat Arjuna, Yuk kasih comment dan gem biar author semangat 🫶🫶

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status