Share

15. Kandang Singa

"Ya ampun sayang, tante kira kamu gak datang. Kenapa gak kabari tante, Lunar sayang," kata tante wenda menyambut kehadiran dan memberiku cipika-cipiki dan memelukku. Seakan dia orang yang paling merindukan dan menyayangiku dimuka bumi ini. Padahal dialah yang paling menantikan kematianku.

"Tante sangat merindukanmu. Sejak kamu tinggal bersama mamamu. Sudah jarang sekali kita bisa bertemu. Padahal sekarang hanya kitalah yang bisa disebut saudara," katanya lagi. Membuatku muak, tapi kutahan. Aku memasang senyum semanis mungkin. Senyum yang sudah terlatih untuk mengikuti arus orang-orang yang mendekati karena ada maunya. Layaknya seperti tante Wenda sekarang. 

"Lunar juga sangat merindukan tente, tapi Lunar tidak bisa sering-sering keluar. Takut mama dan om Rendi curiga. Lunar yakin mereka sedang merencanakan sesuatu. Tante percaya Lunar kan," kataku dengan s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status