Share

22. Darah Serafin

Aku menjerit histeris saat melihat Serafin menahan pisau dengan tangannya. Pisau yang diarahkan padaku ditangkap dengan tangan kosong oleh Serafin. Sehingga tangga langsung robek dan meneteskan darah. 

Saat aksinya tidak berhasil orang yang memakai Hoodie itu langsung berlari. Serafin ingin mengejar orang itu tapi aku langsung menahan tangannya dengan panik. Semakin panik saat semakin banyak mengalir dari telapak tangan Serafin. 

Aku menangis dan buru-buru menggenggam tangan Serafin yang dikoyak ganas oleh pisau. Berharap darahnya berhenti, tapi semakin aku menggenggam tangannya. Semakin basah juga tanganku dengan darah. 

Aku menangis saat merasakan hangatnya darah yang mengalir tanganku. Sementara Serafin terlihat tenang seakan tidak ada yang terjadi padanya. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status