Share

28. Pesan Ancaman

[Hidupmu tidak akan pernah aman. Lihat saja sebentar lagi kamu akan mati.]

Aku dan Serafin sekuat tenaga untuk bersikap biasa saja. Walaupun wajahnya sudah memerah karena amarah. Serafin juga mencoba menghubungi nomor yang mengirim pesan ancaman, tapi tidak tersambung. 

Dia juga dengan cepat mengabari Alaska dan menyuruh sekretarisnya untuk mencari informasi. Seperti biasa balasan pesan dari Alaska sangat singkat dan terkesan dingin. 

"Tersenyumlah Serafin. Gue gak mau mama dan papa tau masalah ini," bisikku pelan di telinga. Aku benar-benar berhati-hati agar mama dan om Rendi tidak mendengar masalah ini. 

Baru saja aku mendapat momen yang sangat menyenangkan. Aku kembali mendapatkan ancaman. Hidupku sangat tidak tenang, dan semua ini adalah ulah tante Wen

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status