Share

48. Yang Sebenarnya

"Bilang aja, Dea. Kalau kamu nggak bilang, aku bilang ke Bapak."

Haih, mainnya main ancam. Dea jadi tak bisa mengatakan apa-apa kalau begini. Sebenarnya tak siap bercerita, tapi karena Kak Anita melindunginya dari Pak Jhon yang pasti bakal ngamuk kalau tahu Dea berkirim pesan dengan Daffa, akhirnya Dea menurunkan egonya dan mulai berkata jujur.

"Boleh Dea liat dulu pesannya, Kak?"

"Ck, nawar! Pesannya udah aku hapus semua. Juga nomornya. Soalnya bapak mau periksa. Tapi aku foto isi pesannya, dan nomornya kusalin ke HP-ku. Nih." Kak Anita mengembalikan ponsel Dea yang katanya sudah Pak Jhon periksa. Untunglah Kak Anita bertindak tepat, dia berterima kasih tapi hanya dalam hati saja.

Tak lama Kak Anita mengeluarkan ponsel miliknya dan membiarkan Dea membaca pesan-pesan Daffa yang bejibun itu.

[Bagaimana keadaanmu?]

[Semoga lekas membaik.]

[Ini pasti karena hujan-PP kemarin itu.]

Ada juga beberapa pesan yang telah dia hapus. Entah apa itu, membuat Dea penasaran saja.

[Jangan dulu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status