Share

49. Sikap Rio yang Pemarah

Alamak, habis sudah tisu angkringan. Gara-gara Dea Posa nangis bombai. Daffa sudah membujuk dengan segala cara agar dirinya berhenti menangis, tetapi hasilnya nihil. Jangankan mampu membuat tangis tu sejenak reda, didengar pun tidak.

"Mas, maaf ya." Daffa tersenyum malu ketika pemilik angkringan mengintip di balik gerobaknya, tapi tak lama mas-mas yang itu tersenyum seraya mengangguk. Berpikir jika pasangan yang sedang makan di tempatnya lagi bertengkar.

Iya, mas penjualnya mengira jika Dea dan Daffa adalah sepasang kekasih.

Mas penjualnya juga berisyarat agar Daffa melanjutkan acara makannya sampai selesai. Tidak memintanya untuk membuat Dea berhenti dari tangisnya. Daffa mengerti, mungkin mas penjualnya sering mengalami hal serupa bila sedang berduaan dengan kaum yang tiba-tiba menangis begini.

Daffa akhirnya membiarkan Dea menangis sepuas hati, dan ia pun hanya menunggu Dea mau berhenti sendiri.

***

Angin malam melambai-lambai pucuk kepala Dea dan Daffa di sepanjang trotoar me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status