Share

50. Menunggu Pesannya

Sesuai instruksi Dea, pak sopir melajukan kendaraannya dengan cepat hingga cepat pula Dea sampai ke kawasan di mana ia tinggal. Namun, ternyata Rio tak berhenti mengikuti, dia pun turut turun ketika sampai.

"Dea, Dea tunggu!"

"Apa lagi, sih? Aku males berdebat lagi, soalnya mulut kamu itu lemes!"

Ditepisnya tangan Rio yang erat memegang lengan Dea, gadis itu sungguh tak sudi tangan yang sudah berani mengasarinya menyentuh sekena hati. Bagi Dea sudah tak ada lagi hal yang perlu dijadikan bahasan, sebab Rio akan tetap memaksa untuk memenangkan perdebatan.

Serasa percuma jika berhadapan dengan lawan bicara yang egois ingin menang sendiri.

Dea menatap mata Rio mendalam, menyampaikan perasaannya yang tak lebih menganggap Rio hanya lelaki pilihan Pak Jhon yang sama sekali tak ia jadikan raja dalam hatinya.

"Aku hanya ingin memastikan bahwa kamu tidak akan kabur di hari pernikahan kita nanti. Aku minta maaf soal yang tadi, aku sadar aku salah. A-aku begitu karena cemburu. Aku terlalu ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status