Share

30. UJI SENJATA #2

Selang dua detik, di tengah gelanggang pedang kami sudah beradu.

Aku langsung melompat maju—dan Lavi melakukan hal yang sama. Maka instingku bergerak begitu saja. Pedangku perlu terayun dari bawah karena pedang Lavi tampak akan terayun dari atas. Dan itu keuntungan mutlak untuk Lavi. Pedang kayu miliknya terasa begitu berat seolah didorong sesuatu yang kuat. Tumbukan keras terdengar, menimbulkan suara yang cukup menyakitkan didengar.

Rasanya pedang kami beradu kekuatan cukup lama, tetapi ketika aku segera membelokkan tumpuan gaya berat pedang, baru kusadari kami hanya beradu dalam sekejap mata. Lavi terkejut. Beban pedangnya yang tertahan di pedangku berbelok, membuatnya oleng—sementara pedangku menyusup dari depan matanya, langsung menyerang ke wajahnya seiring gerakanku yang maju melewatinya.

Namun, segalanya terkejap.

Tiba-tiba Lavi berhasil mematahkan serangan, menatap tajam mataku bak melihat buruan baru. Aku berani sumpah dia baru hilang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status