Share

Batas

Isakan dari wanita di sisi membangunkanku. Aku sendiri masih ngerasa pengar, berat di bagian belakang kepala saat membuka mata. Aku menyamping, menatap wanita yang memunggungiku, mengeratkan pelukan seraya menciumi punggung polosnya yang tidak tertutupi selimut.

"Maafkan aku. Maafkan aku, Ra." Berulang kukatakan hal yang sama. Belum juga ada tanda darinya untuk berhenti menangis atau berbagi duka bersamaku. Dadaku pun sesak, tetapi mau mengeluhkan pada siapa?

Semua terasa menjauh meski tubuh saling bertaut. Sara bahkan belum lepaskan penyatuan kami meski semalam telah berlalu. Pertama kali sejak kecelakaan yang menimpa Sara. Enggak sadar kalau aku telah memaksa. "Apa aku menyakitimu?"

Sara menggeleng cepat. Keping ingatanku memang tidak menunjukkan perlakuan kasar apalagi kekerasan. Namun, memaksa Sara memenuhi kemauanku dalam keadaan lumpuh, rasanya keterlaluan.

"Segitu pengennya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status