Share

Takut

"Aksa! Elo enggak sarapan?" Teriakan Kea di luar kamar memekakkan telinga. Belum termasuk gedoran kencangnya yang berbahaya buat keutuhan pintu.

Jadi ingat Sara di awal-awal kenal. Aku refleks membuka mata dan keluar dari kamar, mengikuti langkah Kea menuju meja makan sambil mengenakan kaus.

Keluarga yang lengkap, tersenyum saat aku tiba di meja yang sama. Terkadang aku tuh ngerasa bersalah karena meminta hak sama Abah. Seperti kata Kea, mereka terlalu baik.

"Enggak kerja, Sa?" Kea memulai pertanyaan setelah Abah dan Ibu selesai membicarakan tentang masakan hari ini. Sampai selesai urusan kuliah pun dia masih betah minum susu stroberi, bahkan enggak nyadar bentukan kumis susu di atas bibirnya.

Aku menggeleng, menahan tawa dengan memotong-motong roti panggang di piring yang tersedia. Benar. "Aksa baru resign." Ya, berhenti lagi setelah mendapatkan bagian saham yang lumayan besar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Khristina Vrastanti
Cinta dan obsesi, keren banget. Ijin buat status wa yaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status