Share

Bab 41

Raja yang hampir mengatakan sesuatu pun urung ikut melihat siapa gerangan yang melakukan panggilan di handphonenya. Dia terdiam tanpa berani mengatakan apa pun. Hak Ruma sepenuhnya untuk mrngabari suaminya dan Raja harus menyadari itu.

Pria itu mengamati Ruma yang diam saja menatap layar ponselnya sampai panggilan itu berakhir. Ruma sengaja mengecilkan volume deringnya agar tidak berisik.

"Kenapa tidak diangkat, bukankah Rasya yang menelpon?"

Ruma langsung melirik dingin. Seolah tidak suka dengan ucapannya.

"Dokter mengintip? Dia lebih suka kalau aku tidak mengangkatnya," jawab Ruma benar-benar kesal.

Bagaimana bisa Rasya setega itu menurunkan dirinya di jalan tanpa tanggung jawab. Hampir saja dia mengalami pelecehan dari pria asing lagi. Apakah dirinya tak seberharga ini menjadi perempuan, sampai harus terdampar dengan keadaan yang lagi-lagi hampir membuat kehormatannya koyak.

Rasanya dada itu sesak sendiri mengingat tadi.

"Jangan terlalu dipikirkan, beberapa hari ke depan kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Nathan Banu
makasih ka asri, udah up lg... selalu ditunggu kelanjutan kisah ruma dan dokter raja,.. mohon maaf lahir bathin ka asri
goodnovel comment avatar
Dwi MaRITA
wah.... seniat gitoh...Raja njaga umik anaknya walo masih jd istri sohibnya... ... Ja.... ruma masih lemas tuh... bantuin napa... ......... teros terang aja Rum... jk rasya gak memposisikan ruma sbg istri dg bæk... ...
goodnovel comment avatar
Murni Asih
berharap kalo Ruma berjodoh dengan Raja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status