Share

Terjebak di Pohon

"Tolongggg …."

Terdengar suara meminta tolong, teriakannya begitu halus dan sangat pelan– seperti halusinasi otak. Namun, Reigha merasa jika dia memang mendengarnya. Itu suara Ziea! Pendengaran Reigha sangat tajam dan-- dia tidak mungkin salah.

Reigha buru-buru keluar dari air, berlari cepat mengikuti asal suara tersebut– arah angin bertiup.

"Reigha, kau mau kemana?" teriak Haiden, spontan keluar dari air untuk menyusul Reigha yang berlari kencang.

Sedangkan Rafael dan Serena, mereka hanya mengikuti dari belakang. Tak mungkin mereka berlari karena Serena tengah hamil. Jadi, mereka hanya menyusul dengan langkah biasa.

Reigha berhenti melangkah, dia sudah jauh dari tempat semula dan sialnya dia tidak mendengar suara itu lagi. Rahang Reigha mengatup kuat, tatapan matanya menajam dan penuh kekesalan. Damn it! Tak ada siapapun di sini dan-- suara itu menghilang.

'Aku tidak berhalusinasi.' batinnya, mengepalkan tangan. Wajahnya kaku, berbalut perasaan kesal yang bercampur kekecewaan a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
nor suzana
kenapa aku mengeluarkan air mata. terasa sakitnya apa yg ziea rasa. sakitnya...
goodnovel comment avatar
CacaCici
Wkwkwk ... digigit dengan sepenuh hati kan, Kak.
goodnovel comment avatar
CacaCici
Ahahha ... Ziea lupa diri, Kak.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status