Share

268. Pamungkas Kembali

"Kamu ...."

Pamungkas mengangguk, "Iya ini aku," ucap Pamungkas sambil melihat sekelilingnya dan mengetuk-ngetuk jemarinya seolah ia ragu untuk melanjutkan perkataannya.

Emma dengan cepat mengambil barang-barangnya dan berdiri dari kursinya. Mungkin dia suka dengan suasana di cafe ini karena mengingatkan dirinya dengan kehidupan baiknya bersama Pamungkas, tapi, hanya untuk dikenang bukan tiba-tiba melihat Pamungkas di hadapannya dan menyapa dirinya! Menakutkan.

Emma memasukkan barang-barangnya ke dalam tas secara serampangan dan beranjak dari kursinya.

"Maaf."

Emma terdiam dan melirik ke arah Pamungkas bingung, "Hah?" tanya Emma yang takut kalau saat ini kupingnya bermasalah karena mendengar satu kata yang tidak mungkin meluncur keluar dari mulut seorang Pamungkas!

Pamungkas mengangguk dan mengambil ponselnya lalu menyimpan ponselnya di meja sedekat mungkin dengan Emma, "Maaf."

Emma menggeleng beberapa kali sambil menjejalkan telunjuknya ke dalam kuping kanannya sambil menggerakkanny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Neng Ade
yah seperti biasa penyesalan datang d akhir,,klo d awal pndaptrN ..hdeh sttlah sekian thun
goodnovel comment avatar
Rudyanto Tjandra
bebalnya pamungkas ya karena lebih percaya pada orang lain dibandingkan dgn sang tulang rusuk nya.....
goodnovel comment avatar
Tuti Amaliyah
Penyesalan memang selalu datang nya belakangan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status