Share

Bab 15

Aku diam tak bergeming sambil menatapnya tanpa berkedip, untuk beberapa saat ku pejamkan mata. Rasa sakit hati dan nyeri yang masih tersisa akhirnya membuat sebuah keputusan yang selalu kuhindari selama ini.

Sebuah keputusan yang ku harap akan mengubah hidupku.

"Ayo Zia, cepat masuk kedalam. Tubuhmu sudah basah."

"Mas ..." Panggilku lirih.

"Bicara didalam saja, Ayo." Kembali ia mengulang ajakannya.

"Tunggu, mas! A-aku datang kemari dengan maksud untuk menagih hutang dan janji Pak Lukman pada almarhum bapakku. Demi membebaskan papamu, aku menerima perjodohan itu dan bersedia menikah denganmu," ucapku lirih sambil menyeka air mata yang tak mampu lagi kutahan.

****

Ia memandangku dengan sorot mata penuh tanya, menyadari hujan mulai bertambah deras, setengah berlari ia menghampiriku dan merangkulku, menutupi tubuhku agar tidak terkena guyuran air hujan.

"Lekas masuk ke dalam Zia, kau bisa sakit jika terlalu lama terkena air hujan malam-malam begini."

Refleks, aku menepis tangannya. Tubuhk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status