Share

Bab 36

"Terima kasih, bi," sahutku setelah menerima gelas itu darinya, dan meminumnya habis isinya. Bi Ijah pun berlalu sambil membawa gelas yang telah kosong itu.

"Zia, maaf, jika papa bertanya. Apa kau dan Rangga sudah membicarakan masalah resepsi pernikahan kalian?" Tanya papa begitu ia menghempaskan tubuhnya diatas sofa ruang keluarga ini.

***

"Iya, pa. Kami sudah membahasnya," jawabku.

"Apa kalian sudah bisa menentukan tanggalnya?" Tanya papa kembali.

"Mas Rangga bilang secepatnya akan mencari tanggalnya, ia akan melihat jadwal kerjanya dulu untuk mencari tanggal yang pas," Jawabku.

"Begitu ya, baguslah."

"Nak, jika kau butuh sesuatu, bicaralah pada papa, jangan pernah sungkan. Bagi papa, kau sudah seperti anak papa sendiri." Untuk beberapa lamanya ia diam, mata itu sesekali terpejam.

"Zia, Papa ingin kau tahu, bahwa papa sudah memanggil pengacara untuk mengubah surat wasiat papa, dan juga sudah mengubah beberapa properti papa atas namamu, nak." Aku hanya menyimak saja perkataann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status