Share

Bab 40

Satu buah kado mengusik rasa penasaranku, nama dan kalimat yang tertera dikartu ucapannya membuatku menyipitkan mataku, memperjelas apa yang kulihat.

- Selamat menempuh hidup baru - Dari yang selalu mencintaimu, Kinanti.

Kinanti?

Astaga ... Mungkinkah Kinanti datang ke resepsi pernikahan tadi, dan berada diantara para tamu undangan yang hadir? Siapa yang mengundangnya? Apakah Mas Rangga?

***

Aku menelan ludah, aku tak mengerti mengapa rasa gelisah terus menghantuiku setiap melihat atau mendengar nama itu. Ada rasa penasaran yang menyeruak dihatiku. Rasanya ingin kubuang kado dari Kinanti ini, tapi niat itu segera terhalang saat aku melihat Mas Rangga masuk kedalam kamar.

"Kau belum tidur, Zia?" Tanyanya sambil melepas sepatunya.

"Belum," jawabku.

"Buka saja kadonya kalau kau mau!" Sahutnya karena melihatku yang masih duduk didekat tumpukan kado ini.

"Besok saja, aku lelah, mau istirahat. Aku hanya merapikannya saja, tadi Mbak Soraya meletakkannya sedikit berantakan, karena ia bur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status