Share

Bab 37

"Lebih baik aku tidur saja, daripada mendengar ocehanmu dan melihat wajahmu itu, selalu membuatku kesal saja," sungutku sambil merebahkan tubuhku diatas sofa lalu menutupi seluruh tubuhku dengan selimut. Rasanya aku sudah tak sabar ingin melihat bagaimana reaksi Tante Mira saat melihatku berada di pelaminan bersanding dengan seorang pria kaya. Semoga ia tak terkena serangan jantung.

Ah, baru membayangkannya saja sudah membuatku tersenyum sendiri.

***

Coba ceritakan pada saya, pelan pelan saja," pinta Psikolog bernama Aliyah ini padaku. Wanita yang kutaksir berusia empat puluh tahunan dan berkerudung lebar ini memandangku sembari tersenyum. Aku menatapnya ragu, tapi dengan sabar, psikolog wanita yang duduk di hadapanku ini tak menyerah dan terus mencoba meyakinkanku.

"Mbak Zia, jika memang masih sulit untuk mengatakannya, bisa coba ceritakan dulu hal hal yang yang membuat mbak Zia senang, yang mbak Zia suka, seperti berkebun, menanam bunga, atau yang lain," pancingnya lagi.

Aku mas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status