Share

Bab 51

Aku merebahkan tubuhku pelan pelan, rasa perih masih terasa dari luka dikepalaku, perlahan kupejamkan mata, beristirahat.

"Entah siapa yang berniat buruk padaku. Semoga saja, pelaku itu segera ditemukan," doaku dalam hati.

**** rira_faradina****

Kicauan burung murai batu milik papa seolah menjadi instrumen musik pembuka hari ini, sisa sisa hujan semalam masih menyisakan titik titik air di dedaunan dan genangan air di halaman. Hembusan angin masih sejuk terasa ketika membelai lembut wajahku, membuat perasaan menjadi sedikit lebih nyaman.

Selepas sarapan tadi, aku memilih duduk di halaman samping rumah, menikmati udara pagi yang masih segar, sekaligus menikmati keindahan dan keharuman bunga mawar yang dirawat Bi Ijah di sini.

"Ah, Nikmat mana lagi yang bisa hamba-Mu dustakan, Tuhan." Aku berucap syukur.

Sudah seminggu berlalu sejak kejadian di villa itu, kondisiku juga mulai semakin membaik, hanya sesekali masih terasa berdenyut jika obatnya telat kuminum. Sebenarnya, tiga hari y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status