Share

Bab 51 - Terlalu banyak ujian

Ara tersenyum, entah kenapa dirinya rindu masa-masa kecil dulu, hidup tak ada beban menikmati makanan sepuas hati, dan... bermain seenaknya tanpa lelah, Ara sangat merindukan kebersamaannya dengan Rayyan. Lelaki itu, sukses membuat hatinya porak poranda.

[Ok, deal. Silahkan kau panggil Rayyan. Tapi... hanya di depanku saja. Kau harus tau Ara, nama itu membuatku sedih.]

[Apa... aku tak ada harganya dimatamu, Bang? Aku hanya ingin memanggil Rayyan seperti waktu kecil, tapi malah membuatmu sedih.]

[Tidak, Ara... Abang tak sedih, abang mengizinkanmu untuk itu, jangan marah lagi ya.]

Ara tertawa geli, Fathur selalu mengalah, dan membujuk dengan segala cara agar Ara tak merajuk. Kemudian Ara tak membalasnya, matanya sudah sangat mengantuk, tanpa sadar dia pun tertidur.

Di Apartemen simpang lima.

Fathur berjalan ke apartemennya dengan gontai, gelisah tentu saja, pesan terakhirnya tak di balas Ara, Fathur merutuki dirinya sendiri yang lupa memberi pesan.

Dengan malas Fathur memasuki kamar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status