Share

Bab 47. Kantor Polisi?

Aku mengangguk tanda mengerti. Mungkin benar apa yang dikatakan Bu Rina. Arum saat ini butuh ketenangan. Namun, sampai kapan aku harus menunggu maaf darinya. Jujur, setelah perpisahan kami, hatiku begitu tak tenang. Setiap malam diri ini selalu mengingat dia dan putra kami.

Apalagi, kerinduan ini semakin mengusik ketenanganku. Aku rindu sikap hangat Arum, belaian dan dekapannya serta mengelus bayi kami yang masih di dalam perut. Kegiatan yang setiap malam tak pernah absen kulakukan. Namun, tak bisa lagi kulakukan setelah aku dan dia berpisah.

Tak lama setelah berbincang-bincang, aku pamit pulang karena ada panggilan dari pihak rumah sakit tempatku bekerja. Sebenarnya ada apa mereka? Apa ini ada hubungannya denganku yang selalu absen untuk bekerja tanpa izin dari atasan?

**

Bahuku terkulai lemas saat mengetahui pihak Rumah Sakit memberikan surat peringatan padaku karena terlalu sering cuti tanpa kabar. Kali ini, karirku terancam. Menghadapi masalah ini, mau tidak mau aku harus mempe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Suherni 123
baru terasa kehilangan setelah orang nya pergi,,, kemaren kemaren kemana pak
goodnovel comment avatar
Fitriyani Puji
bergumol di lapangi kali trus di giring warga hhhhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status