Share

74. Janggal

Dengan ekor matanya dia dapat melihat sebuah tangan bertengger di atas bahunya. Dengan perlahan ia pun menoleh untuk melihat siapa yang berada di belakangnya. 

"Ngapain di sini? Ayo masuk." ajak Bagas. 

Andira akhirnya bisa bernafas lega saat tahu itu adalah suaminya. Dia juga tidak menyadari, ternyata seseorang sudah membukakan pintu untuknya. Dia pun segera mengikuti langkah suaminya memasuki rumah itu. Sesampainya di dalam rumah, ia langsung melihat sekeliling. Rumah yang berdinding kayu itu namapak tak biasa di matanya. 

Seluruh tubuhnya pun semakin meremang kala deretan patung hewan buas yang terpajang rapi di dinding, nampak menyambutnya. Dadanya juga mendadak terasa sesak, ketika salah satu ukiran ular yang menjadi pegagan anak tangga juga terbuat dari kayu, tiba-tiba memancarkan cahaya merah dari kedua matanya. 

"Hei. Ada apa?" 

Andira kembali tersentak saat Bagas menyentuh bahunya, lalu dengan cepat ia pun menggele

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status