Share

40. Keberuntungan

"AAAAAKKH!." Tiba-tiba saja Syrenka menjerit dan berguling-guling kesakitan, lalu tampaklah garis-garis berwarna keperakan yang sedikit demi sedikit menjalari leher hingga pangkal tenggorokannya, mulai bercabang dan mengakar hingga akhirnya saling terhubung menjadi saraf-saraf yang bertaut. 

"Syrenka!." Pekik Alhena kaget. Sedangkan Sang Raja tak bereaksi, wajahnya tanpa ekspresi. "Syrenka kenapa, ayah?." Alhena berusaha menyadarkan ayahnya agar segera bertindak. 

"AAkh!...aa!..aa!." Rasa sakitnya semakin menjadi-jadi. Bahkan sampai Syrenka tak dapat berteriak lagi. Suaranya tercekat, dadanya terasa sesak. Dengan bengisnya Syrenka mencakar-cakar lantai guna meluapkan segala kesakitannya. 

"Hari ini tepat hari ke-100, semenjak Syrenka menggunakan kekuatannya untuk mengabulkan permohonan manusia itu. Kini Kutukannya sudah terwujud." 

"Kutukan?, apa maksudnya ayah?!." Desak Alhena semakin kebingunan. 

"Kutukan pengendali jiwa.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status