Share

Bab 27 Dinas

Aku duduk di bawah jendela untuk memastikan jika tidak ada orang yang bisa melihatku saat mereka mengintip. Sedangkan Ibu sembunyi di bawah tempat tidur. Kondisi kami sangat memprihatinkan. Seolah-olah kami adalah buronan yang sudah melakukan kejahatan.

“Kalau Ragil nggak ada di rumah ini, Bapak yakin Ibumu ada di dalam. Kita dobrak saja pintunya.” Seru Bapak yang tidak kalah marah dengan Mas Budi.

“Pelaku utamanya itu Ragil, Pak. Jangan lampiaskan hal ini pada Ibu.” Aku menghela nafas lega. Syukurlah karena Bapak menuruti permintaan Mas Budi.

Lima belas menit kemudian Bapak dan Mas Budi sudah pergi dari rumah ini. Tanganku sudah menjambak rambut dengan kasar. Apa yang harus aku lakukan? Jika aku kabur dari rumah ini maka aku tidak akan bisa bekerja. Tapi, jika aku bertahan maka Mas Budi dan Bapak bisa mencegatku di depan sekolah.

“Ibu nggak mau tahu. Besok kamu antarkan Ibu ke rumah kosnya Arum di kota.” Tubuhku seketika terlonjak kaget saat mendengar suara Ibu yang sudah duduk di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status