Share

Bab 32. Sebuah Pujian

Draco turun dari mobil, dan segera masuk ke dalam mansion-nya. Para penjaga dan pelayan sudah menunduk menyapanya. Pria itu melirik sekilas jam yang melingkar di pergelangan tangannya—waktu menunjukkan pukul dua belas malam.

Draco mengembuskan napas kesal. Dia ingin pulang lebih awal, tapi semua rencananya gagal total, karena sosok wanita yang selalu membuatnya naik darah. Wanita yang sudah lama dia hindari, tapi semua menjadi rumit.

“Selamat malam, Tuan.” Pelayan menyapa Draco sopan.

Draco menatap dingin pelayan yang ada di hadapannya. “Apa Luna sudah tidur?”

Sang pelayan menunduk. “Nona Luna berada di kamar, Tuan. Setelah selesai makan malam, beliau berada di kamar.”

Draco mengangguk singkat merespon ucapan sang pelayan. Tanpa berkata apa pun lagi, dia melangkah pergi meninggalkan tempat itu—menuju ke kamarnya. Dia ingin segera menemui Luna.

Saat tiba di kamar, Draco melihat Luna tertidur di ranjang tanpa memakai selimut. Padahal AC di kamar sangat dingin. Namun, gadis itu tak memak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status