Share

Komandan Teratas

Ada yang berubah di antara mereka. Hannah merasa takut kalau yang ia lihat dan dapatkan hanya khayalannya semata karena terlalu lama menginginkannya. Sebastian memperlakukannya dengan sangat lembut seolah ia bisa saja pecah berkeping-keping hanya dengan disentuh.

“Ada apa dengan wajah merona itu? Tidak, jangan katakan, aku tidak ingin mendengarnya.”

Hannah tertawa melihat Tina menutup kedua telinganya. Pandangan wanita itu penuh spekulasi, tapi Hannah berusaha keras mempertahanakan wajah datarnya.

“Percuma,” cibir Tina. “Kau tidak akan bisa menyembunyikan wajahmu yang merona itu, Hannah. Wajahmu seperti remaja yang sedang jatuh cinta, jujur saja.” Tina mendorong potongan buah yang sudah dia kupas pada Hannah.

“Apa sejelas itu?” bisik Hannah malu, mengambil potongan buah dan memakannya. “Enak.”

“Sejelas lampu pijar ratusan watt. Ngomong-ngomong di mana suami tercintamu itu? Kupikir dia tidak akan pernah meninggalkan ruanganmu. Dia membuat dokter dan perawat tidak nyaman.”

Hannah mering
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status