Share

Bab 23. Diancam Masuk bui

Ama sudah menghubungi Orion. Namun, lelaki itu berkata sedang berada di luar bersama dengan teman-temannya. Katanya, mereka sedang mendiskusikan masalah pernikahan Malik–teman sekolah sang suami.

“Kenapa, Mal?” tanya Orion lagi di seberang telepon. “Apa kamu udah kangen dan memintaku untuk cepat pulang?”

Ama mendengkus geli mendengar suara Orion yang begitu percaya diri. “Dalam mimpimu pun, seorang Ama tidak akan pernah merindukanmu. Cih! Enyahlah!”

Setelah itu, Ama langsung memutuskan panggilan itu dan menyugar rambutnya. Ia melihat ke arah ponselnya yang menyala tanda ada panggilan. Ternyata Orion menghubungi balik. Namun, tak digubris olehnya.

Ama mencibir, “kalau mau nongkrong mah nongkrong aja. Emang dia pikir dia siapa? Berani sekali memintaku untuk merindukannya!” Dirinya hendak berjalan menuju ruang kerja ayahnya, tetapi sebuah tepukan di bahu membuat ia berhenti..

“Ama!”

Ama menoleh. Wajahnya yang tadi kecut ketika berbicara dengan Orion, kini semakin masam. “Mau ngapain ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status